Pengertian

Pengertian Sistem Ekonomi Indonesia

admin

Halo! Apa kabar? Kali ini kita akan membahas tentang pengertian sistem ekonomi Indonesia. Seperti yang diketahui, ekonomi merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Nah, agar bisa memahami dengan baik mengenai sistem ekonomi Indonesia, yuk simak penjelasannya di bawah ini!

Pengertian Sistem Ekonomi di Indonesia

Sistem ekonomi di Indonesia didefinisikan sebagai cara untuk mengatur dan mengelola sumber daya ekonomi di negara Indonesia dengan tujuan untuk mencapai kesejahteraan ekonomi yang seimbang dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Seperti negara-negara lainnya, Indonesia memiliki beberapa jenis sistem ekonomi yang berbeda-beda.

Saat ini, Indonesia mengadopsi sistem ekonomi campuran, meskipun sebelumnya sudah menggunakan sistem ekonomi kapitalistis dan kolektivis. Sistem ekonomi campuran menggabungkan konsep kapitalisme dan sosialisme dalam satu sistem, dengan memanfaatkan mekanisme pasar dan pemerintah sebagai pengatur. Dalam sistem ini, pasar memiliki peran penting dalam mengatur penawaran dan permintaan sumber daya ekonomi, namun tetap mendapat pengawasan dan pengaturan dari pemerintah.

Sistem ekonomi campuran ini muncul di Indonesia pada tahun 1966, sekitar 20 tahun setelah Indonesia merdeka. Pada masa itu Indonesia mengalami kemajuan yang signifikan dalam bidang ekonomi, dan membutuhkan pengaturan yang lebih baik. Perubahan sistem ekonomi dari kolektivisme ke sistem ekonomi campuran ini dimaksudkan untuk memberikan kebebasan kepada masyarakat dalam mengembangkan usahanya, sekaligus menekan kesenjangan ekonomi yang terjadi di masyarakat.

Salah satu ciri khas dari sistem ekonomi campuran di Indonesia adalah sistem subsidi. Sistem ini dipakai oleh pemerintah untuk mengurangi beban biaya operasional dan harga dari barang dan jasa yang strategis. Biasanya, barang-barang dan jasa yang mendapatkan subsidi adalah bahan pangan, BBM, listrik, pupuk, dan sebagainya. Subsidi ini sama dengan pemberian uang atau bantuan bagi rakyat yang kurang mampu, sehingga harga yang diberikan lebih murah dari harga pasar. Namun, sistem subsidi ini dianggap menjadi beban biaya yang cukup besar bagi pemerintah, karena membutuhkan pengeluaran yang tidak sedikit.

Sistem ekonomi campuran juga menempatkan peran penting pada koperasi sebagai lembaga ekonomi utama di Indonesia. Koperasi merupakan bentuk usaha bersama yang mengedepankan prinsip kebersamaan, kebersihan, dan keberhasilan bersama. Koperasi digunakan sebagai mekanisme pengembangan sektor usaha kecil dan menengah, yang dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang kurang mampu. Koperasi juga dijadikan sebagai instrumen untuk menyeimbangkan distribusi hasil ekonomi di masyarakat.

Dalam sistem ekonomi campuran di Indonesia, pemerintah memiliki peran yang sangat penting dalam mengatur dan mengendalikan sektor ekonomi, khususnya dalam bidang moneter dan fiskal. Pemerintah juga bertanggung jawab untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dalam rangka menarik investor domestik dan asing. Selain itu, pemerintah juga harus terus mendorong peningkatan produktivitas dan daya saing sektor industri dalam negeri, serta menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.

Kesimpulannya, sistem ekonomi di Indonesia adalah sistem ekonomi campuran yang menggabungkan konsep kapitalisme dan sosialisme, dengan mempertimbangkan peran penting dari pemerintah, pasar, dan masyarakat. Sistem ekonomi campuran ini dipilih karena dirasa lebih efektif dalam mencapai tujuan kesejahteraan ekonomi yang berkelanjutan bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

Sejarah Perkembangan Sistem Ekonomi Indonesia

Sistem ekonomi Indonesia telah mengalami beberapa perubahan sepanjang sejarahnya. Sebelum era kolonialisme, orang Indonesia melakukan aktivitas pertukaran komoditi melalui perdagangan lokal dan internasional. Pada saat itu, sistem ekonomi Indonesia didasarkan pada prinsip barter. Namun, ketika Belanda mengambil alih kekuasaan pada akhir abad ke-16, mereka memanfaatkan sistem ekonomi Indonesia untuk memenuhi kebutuhan ekonomi mereka.

Pada periode kolonialisme, Belanda memperkenalkan sistem tanam paksa untuk menghasilkan produk komoditas seperti kopi, teh, tembakau, dan rempah-rempah. Hal ini menyebabkan masyarakat pribumi diperdaya, dan keuntungan dari ekspor komoditas tersebut murni untuk kepentingan Belanda. Pada akhirnya, sistem ini membuat orang Indonesia sangat menderita akibat kekurangan pangan.

Pasca kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, pemerintah mencoba untuk mengembangkan sistem ekonomi Indonesia yang merdeka dan mandiri. Pada era tahun 1950-an, pemerintah mencetuskan ekonomi terpimpin yang diilhami oleh sistem sosialis dan terinspirasi dari model ekonomi Uni Soviet dan Tiongkok. Konsepnya adalah untuk menempatkan kepentingan masyarakat di atas kepentingan individu, sambil tetap memasarkan produk komoditas

Pada era Orde Baru (1967-1998), Pemerintah menerapkan sebuah rencana pembangunan nasional yang terkenal dengan sebutan Pembangunan Lima Tahun. Program ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar 7,5 persen setiap tahunnya. Langkah-langkah utamanya adalah pengembangan sektor industri berat dan infrastruktur, serta peningkatan ketersediaan pangan dan produksi pertanian. Menurut beberapa ulasan, sistem ini menghasilkan keberhasilan seperti penurunan angka kemiskinan dan keterbukaan hubungan diplomatik antar-negara di seluruh dunia.

Setelah ditumbangkan pada tahun 1998, pemerintahan baru mengadopsi sistem ekonomi pasar bebas. Dalam sistem ini sumber daya perusahaan dan industri dikontrol oleh pasar bukan oleh negara. Hal ini dianggap sebagai metode yang lebih efektif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Keuntungan lainnya adalah pengurangan birokrasi dan peraturan yang berlebihan sehingga memudahkan proses investasi dan bisnis. Metode ini memperlihatkan kemajuan positif dan mampu menarik lebih banyak investasi dari dalam dan luar negeri.

Sistem ekonomi Indonesia telah berkembang sejak zaman perdagangan otonom hingga era modern dan globalisasi. Sebelum era kolonialisme, sistem ekonomi Indonesia didasarkan pada prinsip barter. Periode kolonialisme menyebabkan masyarakat Indonesia menderita karena sistem tanam paksa. Setelah kemerdekaan, pemerintah mencoba mengembangkan ekonomi terpimpin, namun akhirnya mengadopsi sistem ekonomi pasar bebas untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Konsep Dasar Sistem Ekonomi Indonesia

Sistem ekonomi Indonesia merupakan susunan sistem ekonomi yang mengatur perilaku ekonomi seluruh masyarakat Indonesia. Sistem ekonomi yang ada di Indonesia didasarkan pada dasar-dasar yang diatur oleh pemerintah dan juga beberapa prinsip yang telah ditentukan dalam undang-undang, baik secara formal maupun informal.

Sistem ekonomi di Indonesia bersifat campuran, dimana terdapat campuran antara sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi terencana. Pada sistem ekonomi pasar, pasar memegang peran yang besar dalam mengatur ekonomi masyarakat, sedangkan pada sistem ekonomi terencana, pemerintah lah yang memiliki peran utama dalam mengatur seluruh sistem ekonomi.

Namun, persentase peran masing-masing sistem ekonomi dalam sistem ekonomi Indonesia belum dapat dikatakan sama besarnya. Pemerintah Indonesia memiliki peran yang besar dalam mengatur seluruh sistem ekonomi Indonesia, dan sistem ekonomi pasar masih memerankan peran yang kurang signifikan.

Sistem Ekonomi Pasar

Sistem ekonomi pasar merujuk pada sistem dimana ekonomi dikendalikan oleh pasar harga. Semua jenis barang ditawarkan oleh produsen dan dijual kepada konsumen yang bersedia membayar harga yang ditetapkan. Harga akan berfluktuasi sesuai dengan permintaan dan penawaran. Di dalam sistem ini, perusahaan adalah pengambil keputusan utama dalam melakukan kegiatan produksi dan distribusi, serta memutuskan harga yang akan dipasang untuk produk-produknya.

Pada sistem ekonomi pasar, para produsen dan konsumen bekerja untuk mencapai kepentingan masing-masing, dimana produsen akan mencari keuntungan sebesar mungkin, dan konsumen akan mencari produk dengan harga yang paling terjangkau. Dalam sistem ini, kegalauan ekonomi akan terjadi ketika pasokan dan permintaan tidak seimbang. Solusi dalam sistem ini adalah dengan menyesuaikan harga, sehingga harga menjadi keseimbangan antara pasokan dan permintaan.

Sistem Ekonomi Terencana

Sistem ekonomi terencana adalah sistem dimana seluruh ekonomi suatu negara direncanakan oleh pemerintah. Hal ini dilakukan untuk menjamin kepentingan bersama dari seluruh masyarakat. Pemerintah akan mengawasi, mengatur, dan mengontrol semua sektor ekonomi, mulai dari produksi, distribusi, hingga harga jual. Pemerintah akan menentukan juga berapa banyak barang yang harus diproduksi dan berapa harga yang harus ditetapkan, dan siapa saja yang dapat memproduksi dan/atau menawarkan produk/jasa tersebut. Tujuannya adalah untuk menghilangkan ketidakadilan sosial dan persaingan yang tidak sehat di dalam sistem ekonomi.

Sistem ekonomi terencana sering dikenal dengan sistem ekonomi sosialis. Pada sistem ini, setiap aspek yang berkaitan dengan ekonomi diatur oleh pemerintah dan dipastikan agar mencapai tujuan sosial yang telah ditetapkan.

Sistem Ekonomi Campuran

Sistem ekonomi campuran mengkombinasikan sisi positif dari sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi terencana. Pada sistem ini, baik pihak yang berkepentingan dalam kegiatan perekonomian seperti produsen, konsumen, dan juga pemerintah sama-sama memainkan peran penting. Pemerintah mengawasi dan mengatur sektor-sektor yang dianggap krusial, seperti sektor produksi makanan, energi, dan juga perumahan. Sebagai tambahan, dalam Sistem Ekonomi campuran, usaha swasta juga diberi keleluasaan untuk bekerja di bidang lain yang lebih terbuka dan mengalir.

Sistem ekonomi campuran pada suatu negara memegang peran penting dalam mengatur jumlah pengangguran dan mengembangkan sistem keuangan yang berkelanjutan dan sehat. Utamanya, pemerintah menentukan sektor mana yang diatur oleh ekonomi pasar dan sektor mana diatur oleh ekonomi terencana, dimana sektor yang dianggap sensitif atau penting untuk masyarakat diproteksi dan diatur oleh pemerintah.

Kesimpulan

Sistem ekonomi Indonesia bersifat campuran, dimana terdapat campuran antara sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi terencana. Sistem ekonomi campuran pada suatu negara memegang peran penting dalam mengatur jumlah pengangguran dan mengembangkan sistem keuangan yang berkelanjutan dan sehat. Utamanya, pemerintah menentukan sektor mana yang diatur oleh ekonomi pasar dan sektor mana diatur oleh ekonomi terencana, dimana sektor yang dianggap sensitif atau penting untuk masyarakat diproteksi dan diatur oleh pemerintah.

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Indonesia

Indonesia memiliki beberapa jenis sistem ekonomi seperti Ekonomi Campuran, Kapitalis, dan Sosialis. Namun, pada kenyataannya Indonesia menganut sistem ekonomi campuran yang merupakan bentuk perpaduan antara elemen-elemen kapitalis dan sosialis.

Kelebihan Sistem Ekonomi Indonesia

1. Mengadopsi prinsip demokrasi dalam pengambilan kebijakan. Dalam sistem ekonomi Indonesia, kebijakan ekonomi diambil dengan cara yang demokratis dan melalui mekanisme yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

2. Fleksibilitas dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan. Sistem ekonomi Indonesia relatif fleksibel dalam merespons perubahan ekonomi global. Hal ini terlihat dari kebijakan fiskal dan moneter yang sering diterapkan oleh pemerintah guna meningkatkan perekonomian nasional Indonesia.

3. Mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi. Dalam praktiknya, ekonomi Indonesia terus tumbuh positif, meskipun dengan tingkat yang berbeda-beda pada setiap tahunnya. Pertumbuhan ekonomi yang baik diikuti dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat secara umum.

4. Peningkatan investasi dan industri. Sistem ekonomi Indonesia mampu memberikan kepastian pasar dan stabilitas politik yang cukup bagi investor lokal ataupun asing. Adanya investasi dari luar negeri, terbukti dapat meningkatkan industri dan pertumbuhan ekonomi nasional.

Kekurangan Sistem Ekonomi Indonesia

1. Kesenjangan ekonomi yang tinggi. Indonesia merupakan negara yang memiliki tingkat kesenjangan sosial dan ekonomi yang tinggi. Hal ini terjadi karena pemerataan ekonomi yang belum maksimal, sehingga ketimpangan antara kelompok masyarakat yang kaya dan miskin masih sangat mencolok.

2. Kurangnya pengawasan dari pemerintah. Salah satu kelemahan dalam ekonomi Indonesia adalah lemahnya pengawasan dari pemerintah terhadap bisnis dan industri. Hal ini menyebabkan kebijakan ekonomi dan bisnis tidak selalu memperhatikan aspek keadilan sosial dan lingkungan.

3. Masalah infrastruktur yang masih lemah. Meski pemerintah Indonesia telah mengejar infrastruktur dengan serius dalam beberapa tahun terakhir, kapasitas infrastruktur masih terbatas dan belum mampu menampung pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

4. Kualitas Sumber Daya Manusia yang masih rendah. Masalah pendidikan dan kualitas sumber daya manusia masih menjadi masalah besar dalam sistem ekonomi Indonesia. Dalam beberapa kasus, hal ini menyebabkan tingkat produktivitas dan kualitas investasi yang merosot.

Dalam kesimpulan, setiap sistem ekonomi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, termasuk sistem ekonomi di Indonesia. Penting bagi pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat luas untuk bekerja sama dalam menjaga dan mengembangkan sistem ekonomi yang seimbang, inklusif dan berdaya saing tinggi.

Perbandingan Sistem Ekonomi Indonesia dengan Negara Lain

Sistem ekonomi suatu negara dapat mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah serta pertumbuhan ekonomi suatu negara. Indonesia mempunyai sistem ekonomi yang berbeda dengan negara-negara lain. Berikut ini kami akan membandingkan sistem ekonomi Indonesia dengan beberapa negara lainnya.

Amerika Serikat

Amerika Serikat merupakan negara dengan sistem ekonomi yang sangat bebas atau dikenal dengan sebutan liberal. Pemerintah hanya berperan sebagai pengatur atau regulator saja dan pihak swasta (usaha) memiliki wewenang penuh dalam melakukan bisnis. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan swasta AS mempunyai kekuatan besar dalam menentukan kebijakan pemerintah dan pasar. Mereka bisa bebas menjual dan membeli tanpa terbatas oleh peraturan pemerintah.

Di Indonesia, sistem ekonomi kita termasuk dalam kategori campuran. Di sini, pemerintah memiliki peran yang lebih besar dalam pengambilan keputusan. Pemerintah memiliki kewenangan untuk mengambil kebijakan ekonomi yang berbentuk legislasi, regulasi, atau kebijakan fiskal dan moneter. Selain itu, pemerintah juga memiliki hak untuk menentukan harga barang komoditas strategis atau subsidi seperti harga bahan bakar minyak, gas LPG dan TELKOMSEL.

Cina

Cina mempunyai sistem ekonomi sosialis. Meskipun demikian, saat ini sistem ekonomi di Cina semakin terbuka dan meningkatkan jumlah perusahaan swasta. Kebijakan fiskal dan moneter juga diatur oleh pemerintah dengan cara yang sedikit berbeda dengan Indonesia. Adapun kebijakan investasi asing di Cina menjadi sangat menarik bagi investor dunia. Investor asing dapat membuat perusahaan sendiri atau melakukan joint venture dengan perusahaan Cina. Namun sayangnya, pemerintah Cina membatasi kepemilikan saham mayoritas oleh investor asing hingga 50% saja.

Di Indonesia, pemerintah saat ini mengambil kebijakan ekonomi terbuka, namun masih didasarkan pada prinsip kepemimpinan nasional. Investasi asing di Indonesia dibatasi oleh kebijakan yang berbeda-beda tergantung sektor industri dan berdasarkan jumlah modal investasi. Beberapa industri seperti pertambangan, perkebunan, dan telekomunikasi mensyaratkan rekanan lokal untuk menjadi mitra bagi investor asing. Sedangkan untuk bisnis yang bergerak di bidang pengolahan dan pelayanan, pemerintah menarik investor asing dengan menyiapkan berbagai insentif, seperti potongan pajak dan kemudahan birokrasi agar investor asing gampang mendapatkan izin usaha di Indonesia.

Swedia

Swedia mempunyai sistem ekonomi campuran dengan kebijakan sosialisasi dan pemberian subsidi. Pemerintah Swedia turut memberikan banyak subsidi seperti bantuan keuangan bagi penduduk yang berpenghasilan rendah serta subsidi untuk program pengangguran. Kebijakan pemerintah Swedia menjadikan negaranya dikenal sebagai negara paling demokratis dan pemegang Nobel-nya terbesar di dunia.

Di Indonesia, pemerintah terus mengembangkan kebijakan ekonomi berbasis sosial. Sebagai contohnya adalah Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang diberikan kepada masyarakat yang kurang mampu untuk mendapatkan bahan makanan yang cukup. Selain itu, pemerintah juga menyediakan beasiswa bagi mahasiswa yang kurang mampu, yaitu Program Bantuan Biaya Pendidikan Tinggi (BBPT).

Australia

Australia mempunyai sistem ekonomi kapitalis yang sangat bebas. Keputusan-keputusan bisnis diatur oleh pasar atau hukum permintaan dan penawaran. Pemerintah harus terlibat dalam kebijakan ekonomi namun hanya jika pasar melakukan kesalahan atau terjadi kegagalan pasar. Oleh karena itu, perusahaan di Australia bisa bebas menjual dan membeli tanpa batas atau regulasi dari pemerintah.

Di Indonesia, sistem ekonomi yang berjalan lebih cenderung pada sistem ekonomi campuran. Hal tersebut disebabkan oleh adanya tekanan sosial dan kebutuhan dasar dari masyarakat, sehingga pemerintah Indonesia lebih melibatkan diri dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Kesimpulannya, sistem ekonomi Indonesia mempunyai keunikan dan kemampuan dalam mengakomodasi kebutuhan masyarakat. Meskipun tidak sefleksibel negara-negara lain, namun Indonesia tetap memiliki kemampuan dalam menghadapi tantangan yang dihadapi sebagai suatu negara dengan setiap kebijakan yang diambil.

Sekian artikel mengenai pengertian sistem ekonomi Indonesia. Dari artikel ini, kita dapat memahami bahwa sistem ekonomi Indonesia adalah sebuah sistem yang mengedepankan nilai kebersamaan dan sumber daya alam yang dipadukan dengan teknologi untuk menghasilkan produk dan layanan yang berkualitas. Peran pemerintah dan swasta juga sangat penting dalam mencapai tujuan sistem ekonomi Indonesia. Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat meningkatkan pemahaman tentang sistem ekonomi Indonesia. Terima kasih telah membaca!

Baca Juga