Pengertian

Pengertian Skala Likert dan Format Penggunaan

admin

Halo teman-teman, kali ini kita akan membahas tentang skala likert dan format penggunaannya. Apa sih skala likert itu? Skala likert adalah salah satu jenis skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur tingkat persetujuan atau ketidaksukaan seseorang terhadap suatu pernyataan atau peristiwa. Dalam artikel ini akan dijelaskan secara detail mengenai pengertian dan format penggunaan skala likert yang umum digunakan dalam berbagai penelitian. Yuk, simak artikelnya sampai habis!

Pengenalan Skala Likert

Skala Likert adalah metode pengukuran yang sering digunakan dalam penelitian sosial. Metode ini adalah salah satu teknik pengumpulan data untuk mengukur sikap atau persepsi orang terhadap suatu objek tertentu.

Skala Likert merupakan alat pengukuran yang meminta responden untuk menunjukkan seberapa setuju atau tidak setuju mereka terhadap pernyataan tertentu. Lebih lanjut, Metode ini menggunakan pernyataan atau pertanyaan tertentu, dan responden diminta untuk menentukan sejauh mana mereka setuju atau tidak setuju dengan pernyataan atau pertanyaan tersebut.

Dalam Skala Likert, responden biasanya diberikan 5 atau 7 pilihan jawaban, mulai dari ‘sangat tidak setuju’ hingga ‘sangat setuju’. Karena itu, Skala Likert juga disebut sebagai skala interval karena memiliki interval yang tetap antara setiap kategori.

Dalam penelitian, Skala Likert sering digunakan untuk mengukur sikap atau persepsi orang terhadap suatu topik, seperti opini politik, preferensi konsumen, atau tingkat kepuasan pelanggan. itulah mengapa Skala Likert digunakan sebagai alat ukur kuantitatif dalam metodologi penelitian sosial.

Tidak hanya itu, Skala Likert juga membantu peneliti dalam merancang pertanyaan yang cukup spesifik dan terukur. Selain itu, teknik pengumpulan data ini menciptakan konsistensi dalam tanggapan yang dihasilkan pada setiap pertanyaan. Dalam Skala Likert, responden menunjukkan level persetujuan atau ketidaksetujuan mereka pada setiap pernyataan.

Penggunaan Skala Likert dalam survei seringkali dianggap memiliki sejumlah keuntungan. Keuntungan tersebut meliputi kemampuan dalam mengukur tingkat sikap atau kepercayaan dengan lebih spesifik dan terukur, mudah dalam pengolahan dan analisis data, dan mampu menghasilkan data yang konsisten dan valid.

Skala Likert juga sering digunakan sebagai teknik pengumpulan data dalam penelitian psikologi, ekonomi, dan bidang lain yang memerlukan pengukuran sikap tertentu. Skala Likert juga dapat diaplikasikan untuk menyusun kuesioner yang menarik dan mudah dipahami oleh responden.

Kesimpulannya, Skala Likert adalah metode pengukuran yang sangat berguna dalam penelitian sosial. Skala ini digunakan untuk mengukur sikap atau persepsi orang terhadap topik tertentu, dan merupakan alat ukur kuantitatif dalam metodologi penelitian sosial. Keuntungan penggunaan Skala Likert meliputi kemampuan dalam mengukur tingkat sikap atau kepercayaan dengan lebih spesifik, mudah dalam pengolahan dan analisis data, dan mampu menghasilkan data yang konsisten dan valid. Oleh karena itu, Skala Likert harus dipertimbangkan dalam setiap penelitian sosial yang melibatkan ukuran sikap atau persepsi.

Bagaimana Skala Likert Digunakan

Skala likert adalah metode pengukuran yang ditemukan oleh Rensis Likert pada tahun 1932. Metode ini banyak digunakan dalam riset sosial dan psikologi untuk mengukur sikap, kepercayaan, pendapat dan penilaian seseorang terhadap suatu topik tertentu.

Skala likert mengukur respons seseorang terhadap suatu pernyataan dengan menggunakan skala ordinal yang terdiri dari lima atau lebih pilihan jawaban, dimana setiap pilihan jawaban terdapat angka yang merepresentasikan derajat ketidaksetujuan atau persetujuan, atau derajat kekuatan suatu pendapat. Skala likert sering memuat pernyataan yang memaksa subjek untuk memilih antara beberapa pilihan dalam sebuah pernyataan.

Pre-Testing dan Validasi

Sebelum digunakan, skala likert harus melalui proses pre-testing dan validasi untuk memastikan ketepatan dan keakuratan dari instrumen penelitian. Pre-testing dilakukan pada sejumlah responden untuk mengetes apakah semua pertanyaan dalam skala memiliki signifikansi yang diinginkan.

Sedangkan, validasi skala likert melibatkan tahap analisis statistik untuk memeriksa sejauh mana skala ini dapat menentukan perbedaan antara data yang berbeda.

Pembuatan dan Penjelasan Pernyataan

Selanjutnya, pernyataan dalam skala likert harus di desain dan dijelaskan dengan tepat, penjelasan harus jelas dari tiap-tiap pernyataan dalam skala tersebut. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan ketidaksesuaian interpretasi antara peneliti dan responden.

Penyusunan dan pilihan kata dalam pernyataan juga harus dipertimbangkan dengan matang, agar dapat menghasilkan pernyataan yang empiris, spesifik, jelas, dan mudah dipahami oleh responden. Selain itu, pernyataan dalam skala likert sebaiknya harus mudah dipahami dan relevan sehingga dapat memperoleh respons yang lebih akurat dan obyektif.

Tahap Pilihan Jawaban

Tahap pilihan jawaban dalam skala likert adalah tahap yang paling krusial dalam penggunaannya. Habit atau bias responden terhadap pernyataan dalam situasi tertentu dapat mempengaruhi hasil pengambilan data. Maka dari itu, pernyataan dalam skala likert harus dirancang sedemikian rupa, sehingga dapat menghasilkan pilihan jawaban yang diharapkan.

Umumnya pilihan jawaban dalam skala likert diakhiri dengan pilihan “tidak tahu” dan “tidak berpendapat”. Namun, tipe pertanyaan yang dihasilkan tergantung pada tujuan dan hipotesis dari penelitian yang sedang dilakukan. Pilihan jawaban dalam skala likert dirancang dengan karakteristik lima atau lebih yang menggambarkan suatu sikap responden terhadap topik tertentu. Contohnya, “sangat menderita” , “menderita”, “agak menderita”, “sedikit menderita”, “tidak mengalami penderitaan” dan lainnya.

Sikap Responden

Sebelum mengisi skala likert, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pihak peneliti. Sebagai contoh, rekomendasi untuk membaca setiap pernyataan dalam skala likert dengan cermat dan secara teliti, karena gambaran yang jelas dan spesifik dari pernyataan dalam skala likert membantu meningkatkan keakuratan respon dari responden.

Jangan sampai responden tidak dipahami atau salah dalam menginterpretasikan pernyataan yang disediakan dalam skala likert, sebab dapat menggangu validitas data.

Analisis Data

Hasil dari penggunaan skala likert dapat dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan program atau aplikasi statistik, seperti SQL atau Stata. Pengolahan data dapat menganalisis pola dan nilai response dari responden terhadap pernyataan dalam skala likert tersebut. Hasil analisis antara responden akan menunjukkan struktur atau trend dari tanggapan dalam skala tersebut. Analisis ini dapat memberikan informasi dan penjelasan tentang apa yang dipikirkan atau dirasakan responden terhadap topik kajian.

Kesimpulan

Dalam penggunaannya, Skala likert memiliki keuntungan dalam menghasilkan respon yang terstruktur dan terukur dengan baik dari responden. Skala Likert digunakan dalam penelitian untuk mengukur sikap dan perasaan terhadap suatu topik tertentu. Namun, peneliti perlu memperhatikan desain skala, pernyataan dan tahap pilihan jawaban yang ditawarkan agar dapat menghasilkan hasil yang valid dan lebih akurat.

Jenis-Jenis Skala Likert

Skala Likert adalah suatu metode yang digunakan dalam penelitian secara kuantitatif dan digunakan untuk mengukur sikap dan pendapat seseorang terhadap suatu topik atau masalah. Skala Likert mengukur tingkat persetujuan dan ketidaksetujuan terhadap pernyataan tertentu melalui angka atau deretan kata yang berbeda. Ada beberapa jenis skala Likert yang digunakan dalam penelitian, yaitu:

1. Skala Likert Berjumlah Ganjil

Skala Likert berjumlah ganjil adalah jenis skala Likert yang terdiri dari lima hingga sembilan pilihan jawaban. Pilihan jawaban yang disediakan adalah tidak setuju sama sekali, agak tidak setuju, netral, agak setuju dan sangat setuju. Skala ini sering digunakan untuk mengukur sikap dan pendapat seseorang terhadap suatu masalah atau topik, seperti dalam penelitian mengenai kualitas layanan publik, kepuasan pelanggan atau persepsi terhadap suatu produk.

2. Skala Likert Berjumlah Genap

Skala Likert berjumlah genap adalah jenis skala Likert yang terdiri dari enam hingga sepuluh pilihan jawaban. Pilihan jawaban yang disediakan pada skala ini adalah sangat tidak setuju, tidak setuju, cukup tidak setuju, cukup setuju, setuju, dan sangat setuju. Jenis skala ini sering digunakan untuk mengukur opini seseorang terhadap produk, keputusan bisnis atau hukum, serta juga digunakan untuk mengukur sikap seseorang terhadap suatu topik yang sensitif.

3. Skala Likert Berbobot

Skala Likert berbobot adalah jenis skala Likert yang memiliki pilihan jawaban yang diberikan memiliki bobot nilai yang berbeda. Pada skala ini, peneliti memberikan penilaian pada masing-masing pilihan jawaban yang ditawarkan. Misalnya, pada skala Likert berbobot tiga pilihan, peneliti memberikan nilai 1 untuk pilihan jawaban yang paling rendah, nilai 2 untuk pilihan jawaban yang sedang, dan nilai 3 untuk pilihan jawaban yang paling tinggi. Skala ini sering digunakan dalam penelitian kualitatif maupun kuantitatif untuk mengukur kecenderungan respons atau persepsi seseorang, seperti dalam penelitian mengenai tingkat kepuasan terhadap layanan atau kualitas produk yang disediakan.

Dalam penggunaannya, peneliti harus memilih jenis skala Likert yang sesuai dengan tujuan penelitian yang dilakukan. Skala Likert harus disusun dengan pertimbangan yang matang dan dibuat sedemikian rupa sehingga kemungkinan kesalahan penilaian oleh responden dapat diminimalisir. Dengan penggunaan skala Likert yang tepat, penelitian akan menghasilkan data yang valid dan dapat diandalkan untuk proses analisis dan pembuatan keputusan.

Cara Menentukan Skor Skala Likert

Skala Likert adalah jenis pengukuran penilaian terhadap pendapat atau persepsi seseorang terhadap suatu hal. Penilaian ini adalah metode yang paling umum digunakan dalam penelitian ilmiah dan survey opini. Skala Likert memiliki pernyataan atau afirmasi yang diberi nilai tunggal, dan responden diminta untuk memberi tanggapan terhadap pernyataan tersebut.

Terdapat berbagai macam tingkat yang dapat digunakan dalam skala Likert, namun pada prinsipnya, skala Likert dibagi menjadi tiga bentuk yaitu skala Likert tiga poin, skala Likert lima poin, dan skala Likert tujuh poin. Berikut adalah cara menentukan skor skala Likert:

1. Pertama, buat pernyataan dan kategorinya

Pernyataan yang dilaksanakan oleh skala Likert harus jelas, dan dapat diinterpretasikan dengan baik oleh responden. Hasil dari pernyataan tersebut akan dibuat dalam bentuk tabulasi agar dapat dianalisis lebih lanjut. Selain itu, Anda juga harus menentukan kategori jawaban mulai dari jangka waktu pendek hingga jangka waktu panjang, atau bisa juga dalam bentuk setuju atau tidak setuju.

2. Beri skor pada masing-masing afirmasi

Pada tahap ini, Anda perlu memberikan skor pada setiap afirmasi sesuai dengan jumlah kategori jawaban yang telah ditentukan. Skor pada masing-masing afirmasi dapat diatur berdasarkan preferensi masing-masing peneliti, misalnya skala 1 sampai 5 dengan kategori jawaban sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal yang perlu diingat adalah bahwa skor yang diberikan harus konsisten dan tidak membingungkan bagi responden.

3. Lakukan Pengukuran dengan Skala Likert

Langkah selanjutnya adalah melaksanakan pengukuran menggunakan skala Likert kepada responden. Responden diminta untuk memberikan jawaban dengan sesuai dengan kategori jawaban yang telah ditentukan sebelumnya. Sebagai contoh, responden dapat menyelesaikan afirmasi dengan skala 1 sampai 5, dimana angka 1 menunjukkan sangat tidak setuju dan angka 5 menunjukkan sangat setuju. Evaluasi skala Likert dapat menggunakan item analysis dan juga usulan dari ahli statistik secara keseluruhan.

4. Analisis Data Hasil Survei

Tahap akhir dari skala Likert adalah analisis data yang diperoleh melalui survei menggunakan skala Likert. Data yang didapat selanjutnya perlu diolah menggunakan teknik-teknik dasar dari statistik. Hasil pengolahan data ini berguna untuk menjawab pertanyaan penelitian atau tujuan survei yang telah diatur di awal. Dalam proses analisis ini, data dapat diolah melalui perangkat lunak statistik seperti SPSS atau Excel.

Itulah tahapan cara menentukan skor skala Likert yang dapat diterapkan dalam survey opini atau penelitian ilmiah. Beberapa kunci untuk menciptakan survei atau penelitian yang sukses menggunakan skala Likert termasuk memastikan pernyataan yang dibuat jelas dan dapat diinterpretasikan dengan baik, memastikan kategori jawaban terstruktur dengan baik, memilih skala pengukuran yang cocok dan bersifat konsisten serta tidak membingungkan, dan juga melakukan teknik analisis data yang benar untuk mendapatkan hasil yang akurat.

Keuntungan dan Kelemahan Skala Likert

Skala Likert adalah metode pengukuran yang digunakan untuk mengukur pendapat, sikap, maupun persepsi individu terhadap suatu topik tertentu. Skala ini sering digunakan dalam penelitian kuantitatif dan sering dipakai dalam kajian ilmu sosial, ekonomi, psikologi, dan pendidikan.

Skala Likert terdiri dari kumpulan pernyataan yang dinilai oleh responden dengan memberikan jawaban pada skala lima atau tujuh derajat. Responden biasanya diminta untuk menentukan sejauh mana mereka setuju atau tidak setuju terhadap suatu pernyataan. Skala Likert menjadi populer karena memberikan ukuran numerik dan dapat dianalisa statistik. Namun, seperti halnya metode pengukuran lainnya, Skala Likert memiliki kelebihan dan kekurangan.

Keuntungan Skala Likert

1. Memiliki tingkat reliabilitas yang cukup tinggi
Dalam penelitian, reliabilitas mengukur seberapa konsisten instrumen pengukuran menghasilkan data yang sama jika diulang pada orang yang sama dalam waktu yang berbeda. Skala Likert telah terbukti memiliki tingkat reliabilitas yang cukup tinggi dibandingkan metode pengukuran lainnya. Hal ini dapat mensupport validitas data yang dihasilkan.

2. Memiliki tingkat validitas yang baik
Validitas pada pengukuran digunakan untuk mengukur sejauh mana instrumen yang digunakan mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Karena Skala Likert memungkinkan peneliti mengevaluasi aspek yang berbeda dalam suatu dimensi, maka akan meningkatkan validitas data yang dihasilkan.

3. Mudah digunakan untuk penelitian besar
Skala Likert memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data dari sampel yang lebih besar dengan cara yang lebih mudah dan efisien. Proses pengambilan data dengan metode Skala Likert relatif lebih cepat dan mudah, terlebih jika data telah diolah dan diinput pada program analisis statistik. Hal ini lebih efisien dibanding teknik pengumpulan data lainnya, seperti wawancara, – terlebih dalam penelitian dengan partisipan yang lebih banyak.

Kelemahan Skala Likert

1. Memiliki tingkat subjektivitas yang tinggi
Skala Likert mengandalkan persepsi individu terhadap dirinya sendiri, yang dapat memicu subjektivitas pada respons jawaban. Selain itu, skala lima atau tujuh derajat pada Skala Likert dapat membatasi jawaban responden dan tidak memungkinkan adanya jawaban netral.

2. Kurang presisi dalam pengukuran
Skala Likert memang mudah digunakan dan bisa memberikan hasil yang cepat. Hanya saja, instrumen ini kurang presisi dalam mengukur fenomena yang kompleks dan multi dimensi. Jika pengukuran tersebut dilakukan dengan menggunakan Skala Likert, maka hasil yang diperoleh akan relatif kurang rinci dan terperinci. Ini dapat mempengaruhi kualitas dan akurasi data informasi yang didapat.

3. Tidak mengukur aspek dampak atau perubahan
Skala Likert sebagian besar hanya mengukur persepsi dan pendapat individu. Ini membuat instrumen ini kurang efektif dalam mengukur dampak atau perubahan yang terjadi pada responden. Bagi peneliti yang ingin mengetahui seberapa jauh suatu intervensi atau pengaruh mempengaruhi respons seseorang, maka Skala Likert terbilang tidak efektif. Kepuasan responden, misalnya, bisa jadi meningkat tetapi efek dari perubahan yang terjadi tidak jelas.

4. Berpotensi pada pengambilan data yang bias
Skala Likert menyajikan jawaban yang sudah diacak, bahkan telah dikelompokkan ke dalam kategori tertentu. Karena itu, kemungkinan besar responden terdorong memberikan jawaban yang ‘aman’ atau ‘sesuai’ dengan keinginan si penanya, yang berpotensi memunculkan bias atau kesalahan pengambilan data. Bias ini bisa mengganggu hasil analisis perhitungan statistik.

5. Kurangnya kemampuan verifikasi untuk kebenaran setiap jawaban
Skala Likert hanya memberikan jawaban yang diformulasikan sedemikian rupa untuk lebih memudahkan pengambilan data dengan basis kualitatif. Ini memunculkan masalah bahwa validasi untuk kebenaran setiap jawaban terkadang membingungkan. Ada kemungkinan skor yang diberikan merujuk pada pemahaman responden yang berbeda-beda, padahal semua sebenarnya dihpotesiskan berada pada konteks yang sama.

Skala Likert menjadi populer karena keuntungan dan kelemahan yang dijabarkan di atas, serta karena kemampuannya dalam mengukur opini, sikap, dan persepsi. Namun, kelemahan Skala Likert harus diperhatikan dan diantisipasi karena alasan tersebut dapat memberikan efek yang buruk pada hasil penelitian jika tidak diatasi. Kuncinya adalah memilih instrumen yang tepat karena pada kenyataannya, tidak ada instrumen pengukuran yang dapat menghindarkan dari kelemahan atau efek samping penggunaan dari setiap instrumen.

Sekarang, setelah Anda memahami pengertian skala Likert dan format penggunaanya, Anda dapat mengaplikasikannya dalam kegiatan survei yang Anda lakukan. Dengan menggunakan skala Likert, pengumpulan data dapat menjadi lebih mudah dan efisien, serta menghasilkan hasil yang lebih bermakna. Penting untuk diingat bahwa penggunaan skala Likert haruslah sesuai dengan kebutuhan survei yang dilakukan. Dalam menjaga kualitas data survei, pastikan juga untuk memberikan penjelasan yang jelas dan tersedia untuk responden. Semoga artikel ini dapat membantu Anda dalam menjalankan kegiatan survei yang efektif dan berkualitas.

Baca Juga