Pengertian

Pengertian Sprint dan Cara Mengimplementasikannya

admin

Halo teman-teman! Pernahkah kalian mendengar istilah sprint dalam metode Agile? Bagi yang belum tahu, sprint adalah bagian penting dalam Agile yang memungkinkan tim untuk bekerja lebih efektif dan efisien. Di dalam sprint, tim akan fokus pada satu tujuan dan melakukan pekerjaan yang memenuhi kriteria hasil akhir. Nah, kali ini kita akan membahas lebih lanjut tentang pengertian sprint dan cara mengimplementasikannya. Yuk, simak artikel ini sampai selesai!

Definisi Sprint

Sprint merupakan sebuah istilah dalam metode pengembangan software Agile, yang mana Sprint merupakan satu kali pengerjaan dalam produk yang harus selesai dalam satu waktu tertentu. Sprint memiliki tujuan tertentu dan dianggap sebagai satu siklus iterasi dalam pengembangan software Agile.

Jadi, Sprint dalam pengembangan software Agile merujuk pada periode waktu yang ditetapkan untuk menyelesaikan satu set fitur yang telah direncanakan sebelumnya. Sprint biasanya memiliki durasi satu minggu hingga empat minggu, tergantung pada ketersediaan waktu dan kebutuhan produk.

Sprint dilakukan secara berulang-ulang hingga seluruh fitur dari produk telah diselesaikan. Setiap Sprint akan dijadwalkan dan disusun oleh tim pengembang dan juga scrum master. Sprint tersebut harus dapat mensuport fitur atau kebutuhan produk yang telah diambil saat Sprint Planning.

Sprint merupakan metode agile untuk menyederhanakan dan menyesuaikan kebutuhan tersebut. Dengan Sprint, maka pekerjaan yang harus dilakukan akan lebih teratur karena setiap pekerjaan dan tanggung jawab dalam Sprint sudah ditentukan sebelum waktu Sprint dimulai.

Dengan begitu, Sprint akan membantu Anda memfokuskan upaya dan perhatian pada target utama, sehingga Anda dapat mencapai tujuan sprint sesuai dengan waktu yang ditetapkan.

Sprint memiliki peran yang penting dalam mengembangkan software Agile. Tugas Sprint adalah untuk memperbaiki atau meningkatkan produk dengan iterasi cepat, dan tim pengembang dapat terus belajar dan memperbaiki kesalahan dalam setiap Sprint yang mereka lakukan.

Secara umum, Sprint direncanakan secara cepat dan dijalankan dengan fokus yang besar dalam usaha untuk mencapai keberhasilan yang diinginkan dalam setiap Sprint.

Jelas, Sprint adalah sebuah teknik standar dalam pengembangan software Agile yang digunakan oleh tim pengembang untuk mempercepat pengembangan software dan meningkatkan kualitas produk.

Dalam bertugas Sprint pun, setiap anggota tim harus mengikuti tanggung jawabnya masing-masing. Dalam setiap Sprint dilakukan dalam waktu yang singkat, jadi setiap orang harus menjalankan tugas dengan benar dan bekerja dengan intensitas yang tinggi.

Maka dari itu, Sprint menjadi salah satu hal yang penting dalam pengembangan software Agile, dimana semua hal yang dimulai harus selesai dalam waktu yang ditentukan. Sprint dapat meningkatkan produktivitas dan efektivitas, yang memberikan keuntungan bagi pengembang software dalam menyelesaikan setiap produk.

Sejarah Sprint

Sprint adalah salah satu teknik dalam pengelolaan proyek yang banyak digunakan oleh perusahaan teknologi untuk mengatasi proyek-proyek dengan waktu yang singkat dan target yang cukup tinggi. Konsep Sprint berasal dari metode Agile dalam pengembangan software yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 2001. Agile diperkenalkan untuk mengatasi kekurangan dari metodologi Waterfall yang memisahkan tahapan dalam pengembangan software, sehingga pengujian baru dilakukan setelah semua tahapan selesai.

Pada tahun 2001, 17 praktisi perangkat lunak bertemu di sebuah resor di Utah untuk membahas cara-cara terbaik dalam mengembangkan perangkat lunak. Dalam pertemuan tersebut dihasilkan Manifesto Agile yang berisi nilai-nilai dan prinsip-prinsip dalam pengembangan perangkat lunak. Manifesto Agile pada dasarnya mengutamakan individu dan interaksi, software yang berfungsi, kerjasama antara tim, dan merespon perubahan.

Dari Manifesto Agile, metode Scrum lahir dengan proses pengulangan yang singkat dan berulang-ulang dalam pengembangan software. Scrum terdiri dari tiga peran, yaitu Product Owner, Scrum Master, dan Tim Pengembang. Scrum sendiri didesain untuk mengatasi kelemahan dalam metodologi Waterfall yang lebih cocok dalam pengembangan proyek dengan tujuan yang jelas dan tidak berubah sepanjang waktu.

Sprint atau iterasi merupakan bagian dari Scrum yang umumnya berlangsung selama satu hingga empat minggu. Dalam Sprint, tim pengembang akan fokus pada pekerjaan yang telah ditetapkan di awal Sprint. Setelah Sprint berakhir, maka akan dilakukan review untuk memeriksa pekerjaan yang telah dilakukan serta melakukan retrospectif untuk membahas cara untuk meningkatkan proses di Sprint berikutnya. Penggunaan Sprint dalam pengelolaan proyek memudahkan tim untuk mengendalikan dan melacak kemajuan proyek serta memungkinkan untuk adanya perubahan saat proyek sedang berlangsung.

Dalam Sprint, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan oleh tim pengembang, yaitu:

  1. Menentukan target yang ingin dicapai dalam satu Sprint
  2. Membuat daftar pekerjaan (backlog) yang harus dilakukan
  3. Mendefinisikan kriteria pengujian (definition of done) untuk setiap pekerjaan
  4. Membuat rencana Sprint yang dapat dicapai dalam satu waktu.

Kesimpulannya, Sprint telah menjadi salah satu teknik yang paling umum digunakan dalam pengelolaan proyek software dan banyak diterapkan oleh perusahaan teknologi besar. Metodologi Agile memiliki nilai yang sangat penting dalam pengembangan software dan memungkinkan untuk adaptasi dan fleksibilitas dalam perubahan. Oleh karena itu, Sprint dapat dipergunakan dalam berbagai jenis proyek untuk membantu memenuhi target dalam waktu yang singkat dan dengan kualitas yang optimal.

Peran Sprint dalam Agile Development

Sprint merupakan proses yang tidak terpisahkan dalam pengembangan perangkat lunak dengan metode Agile. Sprint merupakan suatu periode waktu di mana anggota tim berkumpul dan bekerja secara intensif untuk menyelesaikan sejumlah tugas yang telah ditetapkan dalam sprint planning meeting. Dalam sprint, dilakukan pembuatan produk secara iteratif dan inkremental dengan memanfaatkan berbagai teknik dan alat yang tersedia.

Sprint memperkenalkan taktik dan strategi untuk mengatasi masalah pengembangan perangkat lunak, seperti kurangnya transparansi dalam proses pengembangan dan kurangnya kemampuan untuk mengevaluasi hasil kerja pada setiap tahapannya. Dalam sprint dimungkinkan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang telah ditetapkan dalam waktu singkat dengan efektif dan efisien.

Dalam Agile Development, sprint dapat mempercepat proses pengembangan perangkat lunak dengan memungkinkan tim untuk fokus pada tujuan tertentu dan meningkatkan kolaborasi antaranggota tim. Sprint juga memungkinkan tim untuk memperbaiki kesalahan yang ditemukan pada tahap-tahap sebelumnya dengan cepat dan efisien.

Peran Sprint dalam Agile Development

1. Sprint memungkinkan pengembangan perangkat lunak dilakukan secara iteratif dan inkremental

Dalam pengembangan perangkat lunak dengan metode Agile, sprint memungkinkan tim untuk bekerja secara iteratif dan inkremental. Artinya, setiap anggota tim akan melakukan tugas-tugas tertentu pada setiap sprint, sehingga pada akhirnya perangkat lunak dapat diperbaiki dan ditingkatkan secara bertahap dan cepat.

2. Sprint memungkinkan tim untuk fokus pada tujuan tertentu

Dalam sprint, anggota tim akan berkumpul dan fokus pada tujuan tertentu. Ini berarti tim akan berkomunikasi dan berkolaborasi untuk mencapai tujuan sprint. Dalam proses ini, setiap anggota tim akan memahami peran dan tanggung jawab mereka dengan lebih baik.

3. Sprint memperbaiki kesalahan pada tahap sebelumnya dengan cepat dan efektif.

Sprint dapat memungkinkan tim untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi pada tahap-tahap sebelumnya dengan cepat dan efektif. Ketika suatu kesalahan terjadi pada sprint sebelumnya, tim dapat menindaklanjuti dengan cepat pada sprint yang sedang berlangsung. Dengan demikian, kesalahan dapat diselesaikan dengan baik dan produk yang dihasilkan lebih berkualitas.

4. Sprint meningkatkan kolaborasi antaranggota tim

Dalam sprint, anggota tim akan bekerja secara intensif dan berkomunikasi secara rutin untuk menyelesaikan tugas-tugas yang telah ditetapkan. Dalam proses ini, anggota tim akan memperoleh wawasan yang lebih baik tentang proyek yang sedang dikerjakan dan peran mereka di dalam tim. Kolaborasi antaranggota tim akan meningkat, dan tim akan bekerja lebih efisien.

5. Sprint memungkinkan evaluasi terus-menerus

Dalam sprint, evaluasi dilakukan terus-menerus untuk memastikan bahwa tim mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi ini dilakukan pada setiap tahap dari sprint dan memungkinkan untuk perbaikan terus menerus. Dalam proses ini, tim dapat memperbaiki dan meningkatkan kinerja dengan cepat dan efektif.

Sprint merupakan proses yang sangat penting dalam Agile Development. Dengan menggunakan sprint, tim dapat bekerja secara intensif dan efektif untuk menyelesaikan tugas-tugas yang telah ditetapkan. Sprint memungkinkan tim untuk fokus pada tujuan tertentu, meningkatkan kolaborasi antaranggota tim, dan memperbaiki kesalahan dengan cepat dan efektif. Dalam keseluruhan prosesnya, sprint memungkinkan pembuatan produk secara iteratif dan inkremental dengan tingkat keamanan yang lebih tinggi.

Istilah-istilah Penting dalam Sprint

Untuk memahami sprint dengan baik, kamu perlu mengenal beberapa istilah penting dalam metode pengembangan software yang satu ini. Berikut adalah beberapa istilah tersebut:

1. Product Backlog

Product backlog merupakan daftar item-item atau fitur yang ingin dibuat oleh tim pengembang. Item-item tersebut diurutkan berdasarkan prioritas, sehingga tim pengembang dapat memilih item yang penting dan perlu diselesaikan terlebih dahulu.

2. Sprint Backlog

Sprint backlog merupakan daftar item-item yang dipilih oleh tim pengembang untuk diselesaikan dalam sprint tersebut. Pada awal sprint, tim pengembang akan memilih item-item dari product backlog dan menentukan target yang ingin dicapai pada sprint tersebut.

3. Burndown Chart

Burndown chart adalah grafik yang menunjukkan perkembangan progress pengembangan software selama sprint. Pada grafik ini, terdapat garis yang menunjukkan target progress ideal serta garis yang menunjukkan progress aktual saat ini. Burndown chart berguna untuk memonitor progress dan memastikan tim pengembang dapat menyelesaikan item-item pada sprint dengan tepat waktu.

4. Daily Scrum

Daily scrum adalah pertemuan singkat yang dilakukan oleh tim pengembang setiap hari selama sprint. Pada pertemuan ini, setiap anggota tim akan menyampaikan progress tugas yang sedang dikerjakan, kendala yang dihadapi, serta rencana tindak lanjut untuk hari berikutnya.

Pada daily scrum, tidak perlu membahas detail mengenai tugas yang dikerjakan. Pertemuan ini hanya diselenggarakan untuk memastikan semua anggota tim berada pada jalur yang sama dan memastikan sprint tetap berjalan sesuai dengan rencana.

Agar daily scrum berjalan dengan efektif, disarankan untuk dilakukan pada jam yang sama setiap harinya dan berlangsung selama 15-30 menit saja.

5. Sprint Review

Sprint review merupakan pertemuan yang dilakukan pada akhir sprint. Pada pertemuan ini, tim pengembang akan menunjukkan hasil kerja mereka selama sprint yang berlangsung dan mendapatkan umpan balik dari pemangku kepentingan atau stakeholders.

Hasil dari sprint review akan dibandingkan dengan target yang telah ditentukan pada awal sprint. Jika pencapaian target berhasil, maka sprint dianggap sukses dan tim pengembang dapat melanjutkan ke sprint berikutnya. Namun, jika ada target yang tidak tercapai, maka tim pengembang perlu melakukan evaluasi dan memperbaiki strategi untuk sprint berikutnya.

Dalam sprint, penting untuk memahami istilah-istilah tersebut agar dapat mengoptimalkan proses pengembangan software dan mencapai target yang diinginkan. Setiap istilah memiliki peran dan fungsi yang berbeda, sehingga memahaminya dengan baik akan membantu kamu untuk menjadi lebih efektif dan efisien dalam pengembangan software.

Cara Melakukan Sprint Planning

Sprint Planning adalah salah satu tahapan penting dalam proses agile software development, dimana sprint akan diatur dalam satu periode waktu tertentu, biasanya satu atau dua minggu. Berikut adalah penjelasan mengenai cara melakukan sprint planning:

1. Mempersiapkan Tim

Sprint Planning dilakukan sebagai tim, karena timlah yang bertugas untuk menyelesaikan backlog items dan menentukan sprint goal. Sebelum melakukan sprint planning, pastikan seluruh anggota tim telah siap untuk memulai sprint baru. Jika ada anggota tim yang tidak bisa bergabung, pastikan bahwa dia telah memahami backlog items dan sprint goal yang akan dicapai.

2. Mengumpulkan dan Mengatur Backlog Items

Langkah selanjutnya adalah mengumpulkan backlog items yang akan dikerjakan selama sprint berlangsung dan mengatur backlog items tersebut untuk membentuk sprint goal. Backlog items dapat berupa fitur baru, perbaikan bug, atau hal-hal lain yang dianggap penting untuk produk. Setelah berhasil mengumpulkan backlog items, anda dapat menggunakan teknik efektif seperti user story maps atau prioritas value matrix untuk mengorganisasikan backlog items.

3. Menentukan Sprint Goal

Sprint goal merupakan tujuan yang hendak dicapai oleh tim saat sprint berlangsung. Sprint goal harus jelas dan spesifik, sehingga seluruh anggota tim bisa memahami arah pengembangan produk selama sprint berlangsung. Sprint goal berhubungan langsung dengan backlog items, karena setiap backlog item harus berkontribusi terhadap pencapaian sprint goal.

4. Membuat Sprint Backlog

Sprint backlog merupakan daftar backlog items yang hendak dikerjakan selama sprint berlangsung. Sprint backlog harus memuat seluruh backlog items yang sudah diatur dalam sprint goal dan harus bisa dikerjakan dalam jangka waktu satu atau dua minggu. Setiap backlog item juga harus dibuat detail task yang akan dilakukan oleh anak buah agar mempermudah pengaturan waktu dan jadwal proyek.

5. Estimasi Waktu dan Biaya Pengembangan Produk

Estimasi waktu dan biaya pengembangan produk merupakan salah satu langkah mutlak dalam proses sprint planning. Tujuan estimasi ini adalah untuk mengetahui berapa lama waktu yang diperlukan dan berapa biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan backlog items yang telah ditentukan. Untuk estimasi waktu, Anda dapat menggunakan metode agile seperti planning poker atau wideband delphi.

Setelah sprint planning selesai dilakukan, tim harus bersama-sama memastikan bahwa seluruh backlog items dan sprint goal telah dipahami. Sprint backlog harus dikerjakan secara konsisten selama periode waktu sprint. Jika ada perubahan yang perlu dilakukan selama sprint berlangsung, tim harus menyesuaikan diri dan mengatur ulang ketika sprint planning dilakukan kembali.

Itulah pengertian sprint dan cara mengimplementasikannya yang dapat disampaikan. Dalam menggunakan metode sprint, peran tim yang solid dan komunikasi yang baik merupakan kunci keberhasilannya. Dengan cara ini, mampu memudahkan pencapaian tujuan yang diinginkan. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda yang ingin mengadopsi metode sprint dalam tim Anda. Terima kasih telah membaca sampai akhir.

Baca Juga