Pengertian

Pengertian Tanaman Hidroponik

admin

Selamat datang, pembaca! Apakah kamu sudah pernah mendengar tentang tanaman hidroponik? Tanaman hidroponik merupakan salah satu jenis budidaya tanaman yang sedang populer belakangan ini. Cara bercocok tanam ini sangat berbeda dengan cara konvensional yang kita kenal selama ini. Pada tanaman hidroponik, lahannya tidak berupa tanah, melainkan menggunakan air dan media lainnya yang dapat menopang pertumbuhan tanaman. Yuk, mari kita simak lebih dalam lagi pengertian dan cara bercocok tanam menggunakan tanaman hidroponik!

Pengertian Tanaman Hidroponik secara Umum

Tanaman hidroponik adalah bentuk budidaya tanaman yang dilakukan secara tanpa media tanah atau tanah pot. Budidaya ini dilakukan dengan menggunakan air yang sudah dicampur nutrisi yang teratur dan pasokan oksigen yang cukup ke akar tanaman. Tanaman hidroponik juga menggunakan sistem pemupukan dan pengairan yang berbeda dari sistem penanaman tanaman pada umumnya.

Tanaman hidroponik populer di kalangan petani dan pecinta tanaman karena memiliki banyak keuntungan dibandingkan dengan sistem budidaya tanaman konvensional. Salah satu keuntungan utama adalah efisiensi air yang lebih baik, karena tanaman hanya membutuhkan air dalam jumlah yang lebih sedikit dibandingkan dengan sistem penanaman pada umumnya. Selain itu, tanaman hidroponik juga memiliki produksi yang lebih besar, lebih cepat, dan lebih stabil, serta memberikan lebih banyak tanaman per unit lahan.

Ada banyak jenis sistem hidroponik yang berbeda-beda, dan masing-masing sistem memiliki kelebihan dan kekurangan tertentu. Beberapa contoh sistem hidroponik yang umum digunakan adalah sistem wick, sistem pasang surut, sistem aeroponik, sistem NFT, dan sistem vertikultur.

Sistem Wick

Sistem Wick adalah sistem hidroponik yang paling sederhana. Sistem ini terdiri dari bak penampung air dan nutrisi yang akan diserap oleh sumbu atau kasa yang menyediakan air dan nutrisi ke akar tanaman. Keuntungan dari sistem ini adalah mudah dipelajari dan murah, tetapi kekurangannya adalah efektivitas pada tanaman besar sangat terbatas.

Sistem Pasang Surut

Sistem Pasang Surut adalah sistem hidroponik yang memanfaatkan aliran air untuk mengairi tanaman. Tanaman ditanam pada wadah yang diletakkan di atas saluran air dan pompa akan mengambil air dan memompanya melalui saluran air, sehingga nutrisi akan diserap ke akar tanaman. Keuntungan dari sistem ini adalah dapat menanam banyak tanaman pada area yang kecil, tetapi juga kurang efektif untuk tanaman yang tumbuh besar atau menghasilkan buah dengan berat yang lebih besar.

Sistem Aeroponik

Sistem Aeroponik adalah sistem hidroponik yang memanfaatkan kabut atau semprotan air untuk mengairi tanaman. Tanaman diletakkan pada wadah yang dilengkapi dengan sistem semprotan air. Keuntungan dari sistem ini adalah memberikan akar tanaman oksigen yang lebih banyak, sehingga tanaman bisa tumbuh dengan lebih baik, akan tetapi harga alat aeroponik yang cukup mahal dan sulit untuk dibuat sendiri.

Sistem NFT

Sistem NFT (Nutrient Film Technique) adalah sistem hidroponik yang memanfaatkan lapisan air yang tipis pada saluran yang diletakkan pada ketinggian yang condong. Keuntungan dari sistem ini adalah memungkinkan tanaman mendapatkan nutrisi secara terus menerus dan efisiensi air yang tinggi, namun kekurangan dari sistem ini adalah tanaman mungkin membutuhkan lebih banyak nutrisi dan harus memperhatikan pH air yang masuk agar tetap stabil.

Sistem Vertikultur

Sistem Vertikultur adalah sistem hidroponik yang memanfaatkan dinding atau box vertikal sebagai media tanam. Tanaman ditanam pada pot-pot yang tergantung pada struktur dinding atau box. Keuntungan dari sistem ini adalah mengoptimalkan penggunaan lahan dan memudahkan dalam pemeliharaan, tetapi juga memiliki kekurangan yaitu tidak memungkinkan menanam tanaman yang membutuhkan lebih banyak ruang, seperti labu dan semangka.

Dalam pengertian tanaman hidroponik secara umum, dapat dilihat bahwa tanaman hidroponik memiliki banyak keuntungan yang menjadi keunikan tersendiri dibandingkan dengan sistem budidaya tanaman konvensional. Dengan memilih sistem hidroponik yang tepat, petani dan pecinta tanaman dapat menemukan cara yang lebih efektif dan efisien untuk menghasilkan tanaman dengan kualitas yang lebih baik dan mengoptimalkan penggunaan lahan mereka.

Kelebihan Tanaman Hidroponik

Tanaman hidroponik adalah cara menanam tanaman tanpa menggunakan tanah. Sebuah sistem hidroponik menggantikan media tanah dengan pupuk cair yang berisi nutrisi untuk tanaman. Metode ini secara signifikan meningkatkan produktivitas pertanian dan menjadi solusi bagi para petani untuk menanam tanaman secara efisien dalam jumlah yang besar.

Berikut adalah kelebihan utama dari tanaman hidroponik:

1. Meningkatkan produktivitas tanaman

Tanpa mengandalkan tanah yang terkontaminasi atau bahan organik yang tidak memadai, tanaman hidroponik dapat mencapai hasil yang setara atau lebih tinggi daripada tanaman konvensional yang ditanam di tanah. Dalam sistem hidroponik, nutrisi dan oksigen substrat sangat mudah dicerna oleh tanaman, membuat mereka berkembang lebih baik dan berkualitas tinggi.

2. Meningkatkan efisiensi pemakaian air

Ketika menanam dengan teknik hidroponik, penggunaan air jauh lebih hemat daripada menggunakan tanah. Seiring dengan pertumbuhan tanaman, air yang sudah tercampur dengan nutrisi akan disaring pada akar tanaman dan kembali kedalam tangki, sehingga menjaga teknik ini lebih efisien secara menyeluruh.

Sebuah studi menunjukkan bahwa tanaman hidroponik menghemat hingga 90% penggunaan air. Hal ini juga memberikan banyak manfaat bagi lingkungan karena penghematan air juga berarti penghematan energi yang digunakan untuk menyediakan air. Ini memberikan dampak positif pada keberlanjutan sistem pertanian.

3. Tanaman terhindar dari hama dan penyakit

Tanaman hidroponik memiliki lebih sedikit risiko terkena hama dan penyakit. Karena tanaman tidak tumbuh langsung di tanah, musuh alami seperti serangga dan kuman jauh lebih sedikit mengganggu tanaman. Selain itu, pupuk cair yang digunakan memiliki formula khusus yang sudah didesain untuk mencegah dan mengurangi gangguan hama dan penyakit.

4. Tanaman hidroponik cocok untuk semua jenis tanaman

Keuntungan dari tanaman hidroponik adalah sistem ini cocok untuk semua jenis tanaman. Tanaman buah, sayuran dan herba dapat tumbuh dalam sistem ini. Dengan menyesuaikan nutrisi yang digunakan dalam pupuk cair, tanaman yang ditanam dengan teknik ini dapat menyediakan kebutuhan nutrisi yang berbeda.

5. Tanaman hidroponik membutuhkan lebih sedikit ruang

Metode yang tidak menyertakan tanah dalam menanam tanaman mengurangi jumlah area yang dibutuhkan. Penggunaan ruang yang lebih sedikit ini merupakan keuntungan bagi petani yang ingin menanam dalam ruang yang terbatas. Hal ini juga memberikan keuntungan bagi penggunaan indoor dengan sedikit ruang atau untuk petani di daerah perkotaan dengan ruang terbatas, mengoptimalkan penggunaan tanah dan tempat hidup yang tersedia.

Dari kelima keuntungan tersebut, tanaman hidroponik sangatlah bermanfaat bagi dunia pertanian dan ekosistem. Itulah mengapa teknik menanam dengan teknik hidroponik kini menjadi salah satu solusi pertanian masa depan.

Jenis Sistem Tanaman Hidroponik

Tanaman hidroponik merupakan alternatif baru dalam bertani. Metode ini digunakan untuk menanam tanaman tanpa menggunakan tanah secara langsung. Instead, sistem tanaman hidroponik ini memanfaatkan nutrisi yang terkandung dalam air yang bisa diatur kandungan pH-nya. Teknik ini sangat cocok di aplikasikan dalam urban farming atau bertanam di tempat yang luasnya terbatas.

Sistem tanaman hidroponik memiliki beberapa jenis. Beberapa diantaranya adalah:

1. Sistem Wick

Sistem ini paling sederhana dibandingkan dengan yang lain. Tanaman ditanam di atas wadah yang dipenuhi dengan nutrisi dan media tanam. Lalu, wick atau sumbu akan mengalirkan air ke dalam media tanam. Media tanam ini berfungsi untuk menampung nutrisi di dalamnya dan menyediakan ruang bagi tanaman untuk berkembang.

Kekurangan sistem wick adalah media tanam yang seringkali mengalami pembusukan karena sirkulasi air yang tidak lancar. Oleh karena itu, biasanya tanaman yang cocok untuk sistem ini adalah tanaman yang memiliki daya tahan tinggi terhadap kondisi media tanam yang basah.

2. Sistem NFT (Nutrient Film Technique)

Sistem NFT umumnya digunakan dalam kebun vertikal. Dalam sistem ini, nutrisi dan air disalurkan melalui pipa atau saluran kecil yang kemudian disalurkan kembali ke dalam tangki nutrisi setelah melewati lapisan kain kasa atau tempat tumbuh tanaman.

Kekurangan dari sistem ini adalah apabila pompa air mati, maka tanaman tidak akan mendapatkan nutrisi. Selain itu, tanaman yang tumbuh dalam sistem ini lebih rentan terhadap gangguan serangga dan penyakit karena sirkulasi udara yang kurang maksimal.

3. Sistem Drip

Sistem drip adalah salah satu dari jenis sistem hidroponik yang cukup populer. Pada sistem ini, nutrisi dan air disalurkan melalui pipa kecil yang diatur per drip atau tetes. Nutrisi ini kemudian mengalir melalui media tanam yang juga berfungsi sebagai penyaring air yang berlebih. Pada sistem drip, sirkulasi air yang baik dan lancar akan menjadikan tanaman hidroponik lebih subur dan sehat.

Teknik ini sangat cocok untuk menanam berbagai jenis sayuran, apel, dan anggur. Kelebihan dari sistem drip adalah mudah diaplikasikan dan media tanam lebih tahan lama serta bebas dari pembusukan.

Jika dikelola dengan baik, sistem tanaman hidroponik mampu menanam bibit tanaman yang subur dan sehat, lebih hemat waktu, dan hasilnya lebih banyak. Namun, perlu diingat bahwa setiap jenis sistem memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Pilihlah jenis sistem yang paling cocok untuk keperluan Anda. Selamat mencoba!.

Cara Merawat Tanaman Hidroponik

Tanaman hidroponik secara harfiah berarti menanam tanaman tanpa tanah. Cara menanam hidroponik memanfaatkan media sebagai pengganti tanah agar tanaman tetap tumbuh dan berkembang secara maksimal. Media untuk menanam hidroponik misalnya bisa menggunakan pasir kuarsa, serat hampa, kerikil dan lain sebagainya. Selain itu, hidroponik juga memerlukan nutrisi senyawa mineral agar tanaman tumbuh dengan baik.

Penanaman hidroponik lebih mudah daripada menanam dengan metode konvensional di tanah. Namun, bukan berarti perawatannya membutuhkan sedikit perhatian. Berikut adalah beberapa cara dan tips merawat tanaman hidroponik agar tetap sehat dan cantik.

1. Perhatikan pH Nutrisi

Salah satu keunikan dari menanam hidroponik ialah kita bisa mengontrol nutrisi dan pH kontrol nutrisi. pH nutrisi harus dipertahankan di kisaran 5,5 – 6,5 agar tanaman dapat menyerap nutrisi yang dibutuhkan. Kondisi nutrisi yang baik akan membantu tanaman terus tumbuh, meningkatkan kualitas bunga atau buah, dan menyediakan kebutuhan oksigen dan air yang baik untuk akar tanaman.

2. Menjaga Kelembaban Tanaman

Tanaman hidroponik membutuhkan kelembaban udara yang cukup untuk tumbuh. Pastikan air tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit. Jangan sampai kondisi terlalu lembab agar tanaman tidak busuk dan terlalu kering agar tanaman tetap hidup. Saat pertama kali menanam, sebaiknya cek kelembaban media tanam minimal tiga kali dalam satu minggu.

3. Menambah Nutrisi Secara Berkala

Karena media yang digunakan dalam hidroponik tidak terlalu mengandung nutrisi, maka kita harus menambah nutrisi secara berkala ke dalam media. Kita bisa menggunakan nutrisi hidroponik yang tersedia di pasaran secara mudah. Periode pemberian nutrisi bergantung pada jenis tanaman, usia tanaman dan kepadatan tanaman. Konsultasikan dengan ahli hidroponik tentang nutrisi yang tepat untuk tanaman yang akan ditanam.

4. Membersihkan Sistem Hidroponik Secara Berkala

Membersihkan sistem hidroponik secara berkala ialah salah satu aspek yang tidak boleh diabaikan dalam hidroponik. Membersihkan sistem secara berkala membantu mengurangi risiko timbulnya cemaran dan membantu meningkatkan produktivitas tanaman. Pembersihan sistem juga membantu menjaga agar bakteri dan jamur tidak berkembang secara berlebihan. Pada prakteknya, kita harus memperhatikan beberapa hal berikut:

  • Membersihkan Reservoir Nutrisi
    Bersihkan wadah nutrisi setiap minggu untuk mencegah akumulasi nitrat dan fosfat. Jangan biarkan kotoran dan sisa nutrisi menumpuk di reservoir.
  • Membersihkan Sistem Irigasi
    Pita irigasi dan selang irigasi harus dibersihkan dengan berkala untuk menjaga kelancaran aliran air dan nutrisi. Selang irigasi harus dipotong secara berkala untuk menghindari pembentukan tangkapan air yang berlebihan.
  • Membersihkan Media Tanam
    Media tanam seperti expanded clay dan rockwool juga harus diperhatikan. Jangan biarkan sisa-sisa akar, kotoran, atau nutrisi menumpuk di media tanam. Hal ini dapat menimbulkan penyakit pada tanaman dan mempengaruhi kesehatan akar tanaman kita.
  • Membersihkan Hidroponik Gear
    Membersihkan perlengkapan hidroponik seperti pompa, sistem irigasi, dan lain sebagainya juga sangat penting. Pastikan semua peralatan bersih dan tidak berkarat sehingga tidak merusak tanaman kita.

Merawat tanaman hidroponik memang membutuhkan sedikit perhatian dan usaha, tetapi hasil yang didapat tentu sepadan dengan usaha kita. Dengan merawat hidroponik secara baik dan benar, kita dapat memanen tanaman secara berkala yang siap dikonsumsi tanpa pestisida, tanaman dapat tumbuh lebih cepat, lebih sehat, dan lebih baik karena nutrisi dan pH yang terkontrol.

Tanaman Hidroponik vs Tanaman pada Tanah Biasa

Jenis tanaman hidroponik secara umum memang mempunyai banyak perbedaan jika dibandingkan dengan tumbuh-tumbuhan yang ditanam pada tanah biasa. Salah satu perbedaan mendasar antara tanaman hidroponik dan tanaman pada tanah biasa terletak pada cara penanaman dan media tempat tumbuhnya.

Cara Penanaman

Penempatan tanaman hidroponik dan tanaman pada tanah biasa tentu berbeda. Tanaman hidroponik ditanam pada air yang berada pada wadah tertentu yang sesuai dengan media tempat tumbuhnya, sementara tanaman pada tanah biasa ditanam pada tanah yang bersender pada nutrisi alami tanah. Karena tidak memerlukan media tanah, tanaman hidroponik biasanya lebih cepat pertumbuhannya dibandingkan dengan tanaman pada tanah biasa.

Media Tempat Tumbuh

Media tempat tumbuh juga menjadi perbedaan antara tanaman hidroponik dan tanaman pada tanah biasa. Tanaman pada tanah biasa memerlukan nutrisi yang berasal dari tanah yang dihuni oleh berbagai jenis mikroorganisme dan makroorganisme, seperti bakteri dan cacing tanah. Sedangkan pada tanaman hidroponik, nutrisi yang dibutuhkan sama, tetapi disalurkan langsung pada air yang dijadikan media tempat tumbuh pada tanaman hidroponik tanpa membiarkan tanaman menerima nutrisi dari tempat tumbuh berupa media tanah.

Keunggulan Tanaman Hidroponik

Tanaman hidroponik memiliki keunggulan dibandingkan dengan tanaman pada tanah biasa. Keunggulan ini salah satunya adalah tumbuhannya yang lebih cepat karena nutrisinya diserap langsung oleh tanaman. Selain itu, tidak memerlukan media tanah, membuat proses peruraiannya mudah dan juga tidka terkontaminasi oleh serangga penyakit.

Selain itu, tanaman hidroponik bisa ditanam dalam jumlah yang besar pada ruang terbatas dan ditata sedemikian rupa menghasilkan produktivitas yang tinggi. Tanaman hidroponik justru memiliki kelemahan pada pengolahan limbah produksinya yang tidak mudah.

Keunggulan Tanaman pada Tanah Biasa

Meskipun tanaman hidroponik memberikan keuntungan dalam hal pertumbuhan, tetapi tanaman pada tanah biasa juga mempunyai keunggulan, terutama dalam hal kualitas rasa. Tanaman pada tanah biasa memiliki kandungan senyawa alami yang lebih banyak karena menjadikan nutrisi alami tanah sebagai sumbernya.

Keunggulan lain dari tanaman pada tanah biasa adalah mempunyai efek mengurangi stres pada diri manusia yang melihatnya. Menurut beberapa penelitian, tanaman pada tanah biasa ternyata dapat memberikan efek menenangkan bagi manusia.

Selain itu, tanaman pada tanah biasa memiliki biaya perawatan yang lebih efisien dibandingkan dengan tanaman hidroponik, karena tidak memerlukan beberapa perlakuan teknis rumit dan jarang terjadi kerusakan yang signifikan pada tanah. Biaya perawatan tanaman hidroponik memang cukup tinggi, dari pembelian wadah, nutrisi, pencahayaan dan teknis lainnya.

Kesimpulan

Kesimpulan dari perbedaan tanaman hidroponik dan tanaman pada tanah biasa sebenarnya terletak pada penanaman, media tempat tumbuh, keunggulan, dan kelemahan yang dimiliki. Namun, keduanya mempunyai keunggulan dan kelemahan masing-masing dan sangat bergantung pada kebutuhan pemilik.

Endapan sumur tua, sepertinya itu adalah tema yang akrab bagi kita di Indonesia. Kloter-kloter dan lapangan minyak bekas masih ada di beberapa wilayah. Endapan sumur tua adalah bagian dari prestasi industri yang pernah besar di Indonesia, lebih dari enam dekade lalu. Di masa itu, sumur bor kali pertama diperkenalkan.

Sekian penjelasan mengenai pengertian tanaman hidroponik. Dengan teknik ini, kita dapat menanam tanaman tanpa menggunakan tanah. Selain itu, tanaman hidroponik juga lebih efisien dalam pemakaian air dan pupuk. Bagi yang ingin mencoba menanam tanaman dengan teknik hidroponik, pastikan untuk mempelajari cara merawatnya dengan baik dan benar. Tanaman hidroponik terbukti dapat menjadi alternatif bagi pertanian yang ramah lingkungan dan lebih efisien sehingga dapat dijadikan solusi bagi masalah kelangkaan pasokan pangan di masa depan.

Baca Juga