Halo pembaca yang budiman, apakah kamu pernah mendengar kata zakat? Zakat merupakan perintah agama yang harus dilakukan oleh umat muslim. Namun, tahukah kamu apa pengertian zakat secara bahasa? Yuk, kita bahas bersama-sama.
Pengertian Zakat Menurut Bahasa
Zakat adalah istilah yang sering terdengar dalam Islam yang bermakna sedekah atau sumbangan dalam bentuk harta atau kekayaan. Berbicara mengenai zakat, maka kita akan teringat dengan lima rukun Islam yang salah satunya adalah zakat, yang juga menjadi kewajiban bagi setiap umat Islam yang mampu.
Secara bahasa, zakat berasal dari kata “zaka” yang berarti “murni” atau “bersih”. Menurut Syed Ali Ishaq dari International Islamic University Malaysia, zakat berasal dari kata “tazkiyyah” yang biasa diartikan sebagai “membersihkan”. Dalam konteks zakat artinya ialah membersihkan hati dari sifat kikir dan kemurahan harta. Oleh karena itu, ibadah zakat memiliki makna mendalam dan filosofi yang sangat dalam di dalamnya.
Dalam agama Islam, zakat juga tidak bisa dipisahkan dari pengertian sedekah atau sumbangan kebaikan. Zakat pun menjadi salah satu amalan yang ditekankan dalam agama Islam selain shalat, puasa, haji dan iman. Sebagai bentuk ibadah kepada Allah, zakat mengandung banyak makna mulia di dalamnya seperti membersihkan jiwa dan harta dari sifat kikir, belajar tentang kepedulian dan keikhlasan membantu sesama, serta menyadarkan kita akan keberkahan yang akan kita peroleh ketika kita bisa membagi sedikit harta yang kita miliki kepada orang lain yang membutuhkan.
Selain itu, zakat juga bertujuan untuk memperkuat rasa persaudaraan antar sesama umat Islam dan juga memperkuat solidaritas sosial di antara umat muslim. Dalam Islam, zakat dianggap sebagai bentuk tanggung jawab dan kewajiban moral bagi setiap umat Islam untuk memperhatikan saudaranya yang kurang mampu, sehingga dengan zakat ini dapat terjalin kerjasama sosial yang harmonis dan berkeadilan.
Dalam agama Islam, zakat terdiri dari beberapa jenis, di antaranya zakat fitrah dan zakat mal. Zakat fitrah dikenal sebagai zakat yang diberikan pada bulan Ramadan sebagai bentuk membantu orang-orang yang membutuhkan untuk mempersembahkan atau menyambut hari raya idul fitri. Zakat fitrah yang diberikan bisa dalam bentuk uang atau makanan seperti beras ataupun lainnya.
Sedangkan zakat mal adalah zakat yang diberikan pada harta kekayaan yang dimiliki, baik dari emas atau perak, uang, saham, dan lainnya. Zakat ini harus dikeluarkan setiap tahunnya bagi yang mampu memenuhi syarat. Zakat mal ini pada hakikatnya adalah bentuk pengurangan harta kekayaan kita sebesar dua setiap delapan puluh lima atau 2,5%, yang diperuntukan untuk disalurkan pada orang yang membutuhkan, seperti yang sudah diatur dalam Alquran.
Seperti yang kita ketahui, sedekah atau zakat memiliki banyak keutamaan dan manfaat bagi umat Islam, bukan hanya dari segi spiritualitas, tetapi juga dari segi sosial dan ekonomi. Dalam segi sosial, zakat dapat meningkatkan solidaritas dan persatuan antar umat Muslim. Sedangkan dalam segi ekonomi, zakat bisa menjadi stimulus bagi pergerakan keuangan masyarakat, menyebarkan rezeki, mengurangi kesenjangan sosial, dan menjaga stabilitas ekonomi dalam suatu negara.
Demikianlah pengertian zakat menurut bahasa. Sebagai kewajiban seorang muslim, zakat seharusnya tidak hanya kita ulas dari segi perintah agama saja, tetapi juga dari keuntungan yang diperoleh dari pelaksanaan zakat yang benar dan baik. Kita dapat mempersiapkan diri dengan pembayaran zakat, baik dengan cara menabung secara rutin, mengatur serta menghitung zakat secara teratur untuk mengurangi kesulitan dalam proses penyerahannya. Semoga artikel ini bisa membantu Anda dalam memahami makna zakat secara lebih dalam dan menyadarkan kita akan pentingnya membantu sesama melalui zakat.
Konsep Zakat dalam Islam
Zakat adalah salah satu rukun iman dalam Islam, yang berarti kewajiban bagi setiap muslim yang mampu untuk mengeluarkan sebagian harta kekayaannya untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya. Menurut bahasa, zakat berarti tumbuh atau berkembang, sedangkan menurut istilah syariah, zakat berarti memberikan sebagian harta yang telah mencapai nisab kepada orang yang berhak menerima, dengan tujuan untuk membersihkan harta tersebut dari sifat kikir dan egois, serta sebagai bentuk kepedulian sosial terhadap sesama manusia.
Prinsip zakat dalam Islam didasarkan pada beberapa ayat dalam Al-Quran dan hadis Nabi Muhammad, di antaranya: “Sedekah itu hanya untuk orang-orang yang membutuhkan, orang-orang miskin, orang-orang yang mengurus zakat, para mu’allaf yang dibujuk hatinya (untuk memeluk agama Islam), untuk pembebasan budak, untuk orang-orang yang terbelenggu dalam hutang, orang-orang yang berjuang di jalan Allah, dan orang-orang yang membutuhkan. Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS Al-Tawbah ayat 60).
Zakat adalah ibadah yang sangat ditekankan dalam Islam, dan memiliki nilai sosial yang tinggi dalam kehidupan masyarakat. Tujuan dari zakat selain untuk membersihkan harta dari sifat kikir dan egois, juga untuk membantu meringankan beban mereka yang membutuhkan, sehingga tercipta keseimbangan sosial dan kesejahteraan bersama.
Menurut syariat Islam, zakat diberikan secara rutin setiap tahun dengan jumlah tertentu, yang ditentukan berdasarkan jenis harta yang dimiliki, seperti emas, perak, uang, tanah, barang dagangan, dan lain sebagainya. Jumlah zakat bagi emas dan perak dihitung berdasarkan beratnya, sedangkan untuk uang dihitung berdasarkan jumlahnya dan untuk barang dagangan dihitung berdasarkan harga jualnya saat ini.
Zakat dibayarkan kepada orang yang berhak menerima, yang terdiri dari delapan golongan, yaitu fakir miskin, mustahik, amil, muallaf, budak, riqab, gharimun dan fi sabilillah. Para fakir miskin adalah orang-orang yang benar-benar membutuhkan, sedangkan mustahik adalah orang yang berada di bawah garis kemiskinan dan tidak sanggup memenuhi kebutuhan dasarnya.
Amil adalah orang yang bertugas untuk mengumpulkan dan mendistribusikan zakat, sedangkan muallaf adalah orang yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk memperkuat keimanan dan penghidupannya. Sedangkan, budak, riqab, dan gharimun adalah orang-orang yang membutuhkan bantuan untuk membebaskan diri dari perbudakan, hutang, atau kerusakan harta yang tak dapat diperbaiki lagi.
Zakat juga dapat diberikan secara langsung kepada keluarga yang membutuhkan atau kepada orang yang kita ketahui membutuhkan, namun sebaiknya melalui jalur yang benar-benar terpecaya agar tidak terjadi penyalahgunaan zakat. Zakat juga dapat digunakan untuk memperbaiki infrastruktur umum, seperti jalan, jembatan, masjid, dan lain sebagainya, asalkan tidak melampaui batas-batas yang telah ditentukan oleh agama.
Ada beberapa hikmah dan manfaat yang dapat kita peroleh dari membayar zakat. Pertama, zakat dapat membersihkan harta dari sifat kikir dan egois, sehingga lebih terasa manfaatnya bagi pemiliknya. Kedua, zakat dapat menjadi sarana untuk mencapai kedekatan dengan Allah, karena zakat merupakan ibadah yang penuh dengan kebaikan dan keberkahan. Ketiga, zakat dapat membantu mengurangi kesenjangan sosial dan memperkuat tali persaudaraan antar sesama muslim. Keempat, zakat dapat membantu meringankan beban mereka yang membutuhkan.
Terkait dengan zakat fitrah atau zakat yang wajib dikeluarkan pada bulan Ramadhan, jumlahnya ditentukan berdasarkan bahan pokok makanan yang lazim dikonsumsi di masyarakat, seperti beras atau gandum. Jumlahnya adalah 2,5 kg per orang atau satu keluarga, dan harus dikeluarkan sebelum hari raya Idul Fitri sebagai tanda kesyukuran atas berakhirnya bulan Ramadhan dan memperkuat solidaritas sosial.
Oleh karena itu, penting bagi setiap muslim untuk memahami konsep zakat dalam Islam dan melaksanakan kewajibannya dengan penuh kesadaran dan keikhlasan, agar dapat memperoleh keberkahan dan kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat. Dengan begitu, tercipta keseimbangan sosial dan kemanusiaan yang lebih baik di tengah-tengah masyarakat.
Jenis-jenis Zakat yang Wajib Dikeluarkan
Zakat dalam bahasa Arab berarti “tumbuh”. Sedangkan dari segi syariah, zakat berarti harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh umat muslim sebagai wujud ibadah kepada Allah serta membantu sesama yang membutuhkan. Zakat merupakan salah satu dari lima rukun Islam. Zakat juga dikenal sebagai infak dan sedekah.
Ada lima jenis zakat yang wajib dikeluarkan dalam agama Islam. Berikut adalah jenis-jenis zakat yang harus dikeluarkan:
1. Zakat Fitrah
Zakat Fitrah adalah zakat yang harus dikeluarkan ketika mendekati hari raya Idul Fitri. Zakat Fitrah ditujukan untuk membantu orang-orang yang kurang mampu agar mereka dapat menikmati hari raya Idul Fitri dengan merasa bahagia dan bergembira. Besarnya zakat fitrah untuk Indonesia saat ini adalah sebesar Rp. 25.000,- per orang dan harus dikeluarkan sebelum hari raya Idul Fitri tiba. Zakat fitrah dapat dikeluarkan dalam bentuk beras atau uang.
2. Zakat Mal
Zakat Mal adalah zakat yang dikeluarkan dari harta atau kekayaan yang dimiliki oleh seseorang setiap tahunnya. Besarnya zakat mal tergantung dari jenis harta yang dimiliki, seperti harta yang tersimpan di bank, saham dan emas. Zakat mal biasanya dikeluarkan sebesar 2,5% dari nilai total harta yang dimiliki oleh seseorang dan wajib dikeluarkan setiap tahunnya ketika sudah mencapai nishab atau batas minimal yang telah ditentukan.
3. Zakat Profesi
Zakat Profesi adalah zakat yang dikeluarkan dari penghasilan yang didapatkan dari pekerjaan atau profesi yang dilakukan oleh seseorang. Zakat Profesi dikeluarkan setelah seseorang telah memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarganya. Besarnya zakat profesi adalah 2,5% hingga 20% dari penghasilan yang didapatkan dan jumlahnya tergantung dari jenis pekerjaan dan jumlah penghasilan yang diterima oleh seseorang setiap bulannya.
Zakat profesi sangat penting dalam Islam karena dapat membantu umat muslim yang membutuhkan. Zakat profesi juga menjadi bagian dari ibadah yang harus dilakukan oleh setiap muslim. Dengan membayar zakat profesi, kita dapat memperoleh manfaat yang besar dalam kehidupan kita sendiri.
4. Zakat Pertanian
Zakat Pertanian adalah zakat yang dikeluarkan dari tanaman atau hasil pertanian yang diperoleh oleh seseorang. Besarnya zakat pertanian tergantung dari jenis tanaman yang ditanam dan jumlah hasil panen yang diperoleh oleh seseorang. Zakat pertanian biasanya dikeluarkan sebesar 5-10% dari hasil panen yang telah diperoleh oleh seseorang.
5. Zakat Hewan Ternak
Zakat Hewan Ternak adalah zakat yang harus dikeluarkan oleh seseorang yang memiliki hewan ternak seperti kambing, lembu dan sapi. Besarnya zakat hewan ternak tergantung dari jenis hewan ternak yang dimiliki oleh seseorang. Zakat hewan ternak biasanya dikeluarkan sebesar 2,5-10% dari jumlah hewan ternak yang dimiliki oleh seseorang setiap tahunnya.
Dalam Islam, zakat adalah salah satu bentuk ibadah yang harus dilakukan oleh setiap muslim. Zakat adalah salah satu sumber kehidupan bagi umat muslim yang kurang mampu. Dengan membayar zakat, kita dapat membantu orang lain yang membutuhkan serta meningkatkan derajat dan pahala dalam kehidupan kita sendiri.
Manfaat Zakat bagi Masyarakat dan Individu
Zakat merupakan kewajiban Islam yang dipenuhi oleh setiap mereka yang mampu untuk memberikan sebagian dari kekayaannya sebagai bentuk kepedulian sosial dan ketaatan kepada Allah SWT. Berdasarkan pengertian zakat secara bahasa adalah memberikan harta tertentu kepada orang yang berhak sebagai bagian dari kewajiban beragama dalam Islam. Namun, selain sebagai bentuk ibadah dan amal kebaikan, zakat juga memiliki banyak manfaat bagi masyarakat dan individu yang melaksanakannya.
Manfaat zakat bagi masyarakat dan individu yang pertama adalah terciptanya rasa kebersamaan dan solidaritas sosial di tengah-tengah masyarakat. Dengan adanya zakat, setiap anggota masyarakat turut serta dalam membantu saudara-saudara seiman yang membutuhkan. Zakat menjadi salah satu bentuk dakwah yang menyampaikan nilai-nilai kebaikan dan kepedulian kepada sesama. Masyarakat pun menjadi lebih sadar akan pentingnya saling membantu dan bergotong royong, sehingga akan terwujud lingkungan yang harmonis dan damai.
Manfaat zakat bagi masyarakat dan individu yang kedua adalah membantu mengentaskan kemiskinan. Zakat diberikan kepada golongan yang membutuhkan, termasuk para fakir miskin, orang yang terlilit hutang, dan lain-lain. Ada banyak fakta yang menunjukkan bahwa pemberian zakat dapat membantu mengurangi dan bahkan mengentaskan kemiskinan di berbagai negara. Hal ini tentunya memberikan manfaat yang besar bagi kesejahteraan masyarakat dan individu yang membutuhkan.
Manfaat zakat bagi masyarakat dan individu yang ketiga adalah membantu meningkatkan kesehatan. Zakat juga dapat diberikan dalam bentuk bantuan untuk pengobatan dan pemenuhan kebutuhan medis bagi orang yang membutuhkan. Dengan adanya zakat, mereka yang kurang mampu dapat memperoleh perawatan kesehatan yang layak, sehingga membantu meningkatkan kualitas hidup mereka dan meminimalisasi risiko penyebaran penyakit.
Manfaat zakat bagi masyarakat dan individu yang keempat adalah membantu meningkatkan pendidikan dan keterampilan. Zakat juga dapat digunakan untuk membantu membiayai pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi orang yang kurang mampu. Hal ini akan membantu mereka memperoleh keterampilan dan pengetahuan yang lebih baik, sehingga memperbaiki kualitas hidup mereka dan membantu mereka dalam mencari pekerjaan yang lebih baik.
Manfaat zakat bagi masyarakat dan individu yang kelima adalah membantu memperkuat ekonomi. Zakat dapat digunakan untuk membantu membiayai serta memperkuat usaha mikro dan kecil di tengah-tengah masyarakat. Dalam hal ini, zakat mengajarkan pentingnya mengembangkan ekonomi lewat metode sharia melalui pemberian modal usaha yang halal serta membantu masyarakat dalam memperoleh pekerjaan. Dengan demikian, zakat tidak hanya membantu masyarakat yang kurang mampu secara langsung, tetapi juga membantu mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru di lingkungan sekitar.
Dari penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa zakat memberikan banyak manfaat yang besar bagi masyarakat dan individu. Selain membantu mengentaskan kemiskinan, zakat juga membantu memperkuat ekonomi dan memperbaiki kualitas hidup orang-orang yang membutuhkan. Melaksanakan zakat merupakan salah satu bentuk ketaatan kita sebagai hamba Allah SWT dan pengakuan kita atas nikmat yang telah diberikan-Nya kepada kita. Semoga kita semua dapat melaksanakan kewajiban zakat dengan sepenuh hati, sehingga kami dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat dan individu di sekitar kami.
Contoh Implementasi Program Zakat di Indonesia
Zakat merupakan salah satu kewajiban bagi umat Muslim yang telah mampu secara ekonomi. Zakat juga dianggap sebagai amal ibadah yang memperkuat nilai sosial dalam masyarakat. Di Indonesia, banyak lembaga atau organisasi yang memfasilitasi pengumpulan dan distribusi zakat, infaq, dan sedekah. Berikut ini adalah contoh implementasi program zakat di Indonesia.
1. BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)
BAZNAS merupakan lembaga yang bertanggung jawab atas pengumpulan, pengelolaan, dan distribusi zakat, infak, dan sedekah di Indonesia. BAZNAS didirikan pada tahun 2003 oleh pemerintah Indonesia berdasarkan Undang-Undang nomor 23 tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat. Sebagai badan yang memiliki fungsi sosial dalam masyarakat, BAZNAS mengimplementasikan program-program zakat seperti pemberian bantuan kesehatan, bantuan pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat yang membutuhkan.
2. Dompet Dhuafa
Dompet Dhuafa adalah organisasi sosial yang memfokuskan pada pemberdayaan dan kesejahteraan sosial masyarakat melalui program zakat dan donasi lainnya. Organisasi ini didirikan pada tahun 1993 dan telah melakukan berbagai program zakat seperti pemberian beasiswa, bantuan kesehatan gratis, bantuan sosial, bantuan usaha kecil, dan program-program pendidikan.
3. LAZIS (Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah)
LAZIS adalah organisasi yang berfungsi untuk mengumpulkan, mengelola, dan mendistribusikan zakat, infaq, dan sedekah di Indonesia. Organisasi ini memiliki cabang di seluruh Indonesia dan telah melakukan berbagai program zakat seperti bantuan kesehatan, bantuan pendidikan, pemberdayaan ekonomi, dan bantuan sosial bagi masyarakat yang membutuhkan.
4. Rumah Zakat
Rumah Zakat adalah organisasi sosial yang berfokus pada pemberdayaan dan pendidikan sosial melalui program zakat, infaq, dan sedekah. Organisasi ini didirikan pada tahun 1999 dan telah melakukan berbagai program zakat seperti pemberian bantuan kesehatan, bantuan pendidikan, pemberdayaan ekonomi, dan program-program dakwah dan pendidikan.
5. Program Zakat Produktif
Selain program-program zakat yang telah disebutkan, banyak lembaga atau organisasi sosial juga memfokuskan dalam program zakat produktif. Program ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat melalui pemberian zakat yang dapat digunakan untuk modal usaha kecil, kredit usaha, hingga program-program pelatihan dan pendidikan.
Salah satu organisasi yang fokus dalam program zakat produktif adalah BAZNAS. Melalui program Zakat Produktif, BAZNAS memberikan pelatihan dan modal usaha kecil kepada masyarakat yang membutuhkan untuk meningkatkan taraf hidup dan mengurangi angka kemiskinan.
Demikianlah contoh-contoh implementasi program zakat di Indonesia yang telah banyak dilaksanakan oleh berbagai lembaga atau organisasi. Semua jenis program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat nilai-nilai sosial dalam masyarakat. Oleh karena itu, mari kita salurkan zakat, infaq, dan sedekah kita kepada lembaga yang terpercaya dan memastikan bahwa zakat kita benar-benar dapat membawa manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan.
Sekian artikel mengenai pengertian zakat secara bahasa. Semoga pembahasan di atas dapat membantu Anda untuk lebih memahami arti dari zakat dan pentingnya zakat dalam kehidupan beragama. Dalam dunia yang serba materialistik seperti saat ini, zakat dapat memberikan kontribusi yang besar dalam mengurangi kesenjangan sosial antara mereka yang memiliki dan mereka yang kekurangan. Marilah kita semua saling memotivasi untuk semakin rajin memberikan zakat dan membantu sesama yang membutuhkan. Terima kasih telah membaca, semoga bermanfaat!